Di Cina melakukan pemalsuan telur atau telur sintetis tidak lagi dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, oleh karena didalamnya terdapat terapan teknis dan tidak sembarangan orang bisa melakukannya. Akhir-akhir ini terdapat sebuah perusahaan spesialis teknik pembuatan telur imitasi dari propinsi He Nan – Cina dan mereka membuka outlet customer service di stasiun KA dan bus serta mendirikan website untuk keperluan promosi yang dewasa ini telah mencapai angka klik sebanyak 50.000 lebih.
Di dalam website itu terdapat “Petunjuk penting” sebagai berikut: “Sekarang ini banyak orang mengajarkan pembuatan telur imitasi dengan teknik kedaluwarsa, sehingga banyak murid yang tertipu, teknik mereka sama sekali tidak bisa menghasilkan produk yang layak, selain bau yang tidak enak, juga tampak luarnya tak bisa persis dengan aslinya. Teknik yang dipelajari di tempat saya, hasil produknya, dari segi bentuk maupun rasa tak ada bedanya dengan telor asli, sulit dikenali asli atau palsu.”
Website tersebut membeberkan secara agak rinci teknik pembuatan dan trik-trik agar sukses dalam berbisnis telur imitasi: “Teknik telur imitasi, terbuat dari beberapa macam bahan makan yang mudah didapat, diproduksi dengan konsep teknologi tinggi dalam meniru telur, dengan penampilan sangat mirip baik dalam hal: Kulit, putih telur, dan kuning telurnya, maupun dalam hal rasa sangat sulit dibedakan dengan yang asli. Memproduksi kulit cangkang telur tidak membutuhkan listrik, bermodal ringan, dengan modal amat rendah yakni: 6 Sen/telur, kurang lebih bisa dihasilkan 3.500 butir/orang/hari. Jikalau telur imitasi tersebut diolah lagi menjadi telur asin, telur panggang, telur Bi-tan (Telur yang diawetkan dengan bahan tertentu) maka labanya semakin menjanjikan.”
Selain itu, saat transaksi penjualan perlu diberi keterangan, bahwa ini adalah telur imitasi bercangkang keras. Juga, perusahaan itu mengajukan sebuah “Trick pemasaran” lainnya, yakni: Pemberitahuan kepada pelanggan bahwa di dalam “telur” tersebut tidak mengandung kolesterol, dengan demikian akan dapat menggaet pelanggan tertentu.
Konon, bahan utama cangkang telur imitasi maupun telur asli adalah Kalsium Karbonat, hanya saja di dalam telur imitasi terdapat pula gypsum dalam jumlah sedikit. Bahan putih dan kuning telur dengan telur asli tentu ada bedanya, bahan utama di dalam telur imitasi adalah: Resin, tepung, zat pengental, pewarna dan lain-lain bahan kimia, kuning telur adalah: pewarna dan resin. Menurut ilmuwan, putih telur imitasi menggunakan Bai Fan (semacam herbal) yang apabila dikonsumsi dalam waktu lama bisa menyebabkan penyakit Alzheimer.
Bagaimana Mengenali Telur Imitasi:
- Dari warna. Permukaan kulit telur imitasi lebih terang, tetapi tidak terlalu mencolok;
- Dari suaranya. Telur imitasi dikocok-kocok akan terdengar suara, ini dikarenakan cairan yang meleleh keluar dari bahan zat pengental;
- Dari aromanya. Telur asli tercium bau agak amis sedikit, sedangkan telur imitasi kemungkinan tercium bau bahan kimia;
- Telur imitasi tak lama setelah dipecah, maka telur kuning dan putihnya langsung tercampur. Ini disebabkan karena mereka terbuat dari bahan yang sama;
- Sewaktu membuat telur matasapi, putih dan kuning telurnya di dalam wajan terlihat menguning.
Perbandingan telur asli dan Palsu/imitasi (Foto dari internet):
Telur imitasi tidak memiliki ruang udara
Telur asli memiliki ruang udara
Profil telur imitasi terlihat “mulus”, tetapi kulitnya jelek, tidak terdapat system ruang udara
Setelah telur asli dikupas kulitnya, perhatikan lekukan ruang udara di ujung kanan
Selaput “aneh” telur imitasi, tujuannya agar sewaktu mengupas kulitnya agar kuning dan putih telurnya tidak tercampur
Antara putih telur dan kuning telur dari telur asli tak memiliki sekat yang jelas, bagian patahannya nampak tak rapi.
Sumber: http://woamu.blogspot.com/2009/10/pembuatan-telur-palsu-di-china.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan nyepam ya. Terima kasih.