Kamis, 17 September 2009

Kapolri pastikan Noordin M Top Tewas!




http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/noordin01.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/noordin02.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/noordin03.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/noordin04.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/noordin05.jpg
Foto-foto penggrebekan Noordin M Top di Solo
http://img.antara.co.id/2009/9/amunisi.jpg
http://img.antara.co.id/2009/9/kepungteroris.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/jenazah1.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/jenazah2.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/jenazah3.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/rsjatim4.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/rsjatim6.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/rsjatim1.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2009/09/17/157/rsjatim2.jpg


Nama 5 Tersangka Teroris yang Dibekuk & Tewas

http://www.polri.go.id/images/dat_news/20090826100056.jpg
http://news.okezone.com/photo/dt/content/2009/08/19/1/249520/OsjLGSQAeU.jpg
http://bendeddy.files.wordpress.com/2009/07/noordin-m-top.jpg

Jakarta - Polisi berhasil membekuk 5 orang tersangka teroris di sebuah rumah di Solo, Jawa Tengah. 4 Orang tewas dan 1 orang luka-luka.

"Ini kebesaran Allah di akhir Ramadan ini. Kita telah mendapatkan tersangka teroris," kata Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2009).

Keempat orang yang tewas adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo alias Adib, Aryo Sudarso alias Aji dan Noordin M Top. "Ini belum berakhir karena masih ada tersangka yang belum tertangkap," kata BHD.

Sementara satu perempuan yang merupakan istri Susilo, Munaroh (sebelumnya ditulis Putri Munawaroh) ditangkap. Kondisi perempuan hamil itu terluka parah.

"Sekarang ada di RS Polri," kata BHD

Sumber: Detik.com


Noordin Tewas Ditembak, Bukan Meledakkan Diri
Jakarta - Gembong teroris Noordin M Top tewas karena tembakan polisi. Bukan karena meledakkan diri dengan rompi bomnya.

"Mereka berhasil kita lumpuhkan bukan karena meledakkan diri," ujar Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) saat menggelar jumpa pers di Kantornya, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan (17/9/2009).

Menurut BHD, saat terjadi tembak menembak, berkali-kali personel Satgasus 88 meminta para teroris untuk menyerah, namun peringatan ini tidak digubris. Para teroris tersebut menembaki polisi dan terus berteriak dengan heroik tidak mau menyerah. Polisi pun terpaksa melakukan tindakan tegas.

"Terjadi tembak menembak, mereka berhasil kita lumpuhkan," terang BHD.

Sumber: Detik.com

Kronologi Pengepungan Noordin di Solo
Jakarta - Tewasnya Noordin M Top di Solo melalui sebuah operasi penggerebekan yang sudah dilakukan sejak dua hari. Kapolri Jenderal BHD menjelaskan kronologinya.

Kronologi ini dimulai pada 16 September. "Diawali dengan adanya satu kelompok yang patut diduga adalah mereka adalah jaringan teroris yang berafiliasai tim dari kelompok Urwah dan Aji," kata Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (17/9/2009).

Penelusuran terhadap kelompok tersebut dilakukan lewat penangkapan Rahmat Uji Prabowo alias Bejo di Pasar Gading Solo pukul 10.30 WIB. Pria tersebut kemudian diinterogasi dan polisi kembali melakukan penangkapan pada sore harinya.

"Jam 15.00 WIB, kita tangkap Supono alias Kedu dan kemudian diinterogasi lagi," tegasnya.

Dari dua orang tersebut kemudian diperoleh informasi ada 4 orang pelaku teroris yang berada di salah satu rumah di kampung Kepuh Sari, Solo. Rumah tersebut diketahui milik Susilo alias Adib yang ikut tewas dalam operasi.

"Lalu pada 23.30 WIB, dilakukan evakuasi masyarakat agar bergeser seluruhnya. Pukul 24.00 WIB, anak-anak mencoba mendobrak pintu tapi di dalam disambut oleh rentetan tembakan," jelasnya.

Setelah diberi peringatan berkali-kali, Densus 88 mulai membalas tembakan sehingga terjadi baku tembak. Hingga sebuah motor yang berada di dalam rumah terbakar. Noordin cs pun saat itu langsung mengevakuasi diri bersama dalam sebuah kamar mandi.

Pada pukul 5 - 6 pagi, dalam waktu 3 jam, mereka berhasil dilumpuhkan. "Dalam waktu yang cepat, kemudian berhasil kita lumpuhkan," tutupnya.

Sumber: Detik.com


http://bendeddy.files.wordpress.com/2009/07/noordin-m-top.jpg
JAKARTA, kompas..com — Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri memastikan, satu dari empat korban tewas dalam penggerebekan oleh Tim Densus 88 di Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9), adalah gembong teroris yang selama ini dicari, Noordin M Top.

Kepastian ini disampaikan Kapolri seusai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kamis sore ini. "Ya-ya-ya," ujar Kapolri sambil mengacungkan dua jempolnya dan tersenyum saat ditanya wartawan, apakah benar Noordin tewas dalam penggerebekan itu.

Ditanya Kompas dari mana kepastian itu diperoleh, apakah melalui identifikasi DNA atau sidik jari, dia menjawab, "Nanti, penjelasannya di Mabes Polri sore ini."

Kedatangan Kapolri ke Istana pun di luar jadwal, tetapi hal ini biasa dilakukannya tiap kali berlangsung operasi terorisme. Hal serupa dilakukan Kapolri seusai melakukan operasi penggerebekan di Jatiasih, Bekasi, dan Temanggung, Jawa Tengah.

Sumber: Kompas.com


Sumber tvOne memastikan bahwa salah satu teroris yang tewas dalam penyergapan di Kepuhsari, Jebres, Solo, Jawa Tengah dipastikan adalah Noordin M. Top. Noordin tewas bersama tiga pria saat Detasemen Khusus 88 menyerbu rumah Susilo.



Sumber: tvOne.co.id




Jakarta - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) baru saja melihat jenazah 4 orang yang tewas dalam penggerebekan di Solo, Jawa Tengah. Saat ditanya apakah salah satu jenazah adalah Noordin M Top, BHD hanya mengacungkan dua jempol sambil tersenyum lebar.

Kapolri keluar dari kamar jenazah RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2009) pukul 13.05 WIB. Saat di mobil, BHD sempat membuka kaca jendela mobil dinasnya.

Kesempatan ini tidak disia-siakan wartawan yang telah menunggunya. "Pak, benar Noordin?" tanya wartawan. BHD tidak menjawab sepatah kata pun. Namun dua jempolnya diangkat sambil menganggukkan kepala.

Entah apa maksud BHD itu. Namun yang pasti, BHD memang memiliki kebiasaan mengacungkan jempol saat ditanya wartawan.

Sementara itu seorang perwira di kepolisian yang enggan disebut namanya memberi sinyal bahwa salah satu jenazah tersebut memang Noordin. "Insya Allah itu Noordin," katanya. (ken/nrl)

Sumber: Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan nyepam ya. Terima kasih.